BEST PRACTICES Model PBL ( Problem Based Learning) Mengunakan Media Kartu ASEAN dengan Permainan Make A Match

BEST PRACTICES 

Model PBL ( Problem Based Learning) Mengunakan Media Kartu ASEAN dengan Permainan Make A Match

 

 Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 1 Mojopuro, Mojopuro Kulon Rt.01 Rw.03, Mojopuro, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah Kode Pos 57661. Pelaksanaan penelitian pada hari Rabu, Rabu, 11 Januari 2023.  Penulis Anis Nurinawati,  LPTK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO.

 

 

1.        Tujuan yang ingin dicapai

Tujuan yang ingin dicapai pada laporan Best Practices ini adalah sebagai berikut : dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar, dapat meningkatkan kemandirian peserta didik, dapat mendorong keaktifan peserta didik dalam belajar, dengan menggunakan media Kartu ASEAN dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dalam memahami materi Perekonomian Negara-negara anggota ASEAN.

 

2.        Latar Belakang Masalah

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah dalam Best Practices ini adalah kurangnya motivasi peserta didik dalam mempelajari mata pelajaran IPS pada materi ASEAN.

Penyebab dari motivasi belajar peserta didik yang rendah adalah kurangnya penggunaan metode pembelajaran yang variatif dan penggunaan media pembelajaran. Hal tersebut dapat menyebabkan peserta didik bosan dan jenuh karena pembelajarannya monoton yang mengakibatkan siswa kurang antusias dan partisipatif dalam kegiatan pembelajaran. Seperti pendapat dari S Alfiah dkk (2021 ), penyebab rendahnya motivasi belajar dari faktor guru dapat disebabkan karena dalam kegiatan belajar mengajar metode guru yang digunakan kurang kreatif. Sehingga peserta didik merasa jenuh dalam mengikuti kegaiatan pembelajaran.

 

Untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya guru melakukan pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada peserta didik. Mengganti metode ceramah dengan model pembelajaran berbasis proyek dan masalah. Memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media dan sumber belajar yang asyik untuk peserta didik. Hal tersebut akan membuat peserta didik lebih termotivasi, mudah memahami materi pelajaran dan suasana belajar menyenangkan.

  

3.        Pentingnya Best Practices dibagikan

Adapun praktik ini penting untuk dibagikan karena adanya beberapa manfaat yaitu:

a.       Dapat mengembangkan cara baru dalam proses pembelajaran yang lebih inovatif.

b.      Dapat memberikan solusi dalam permasalahan yang berhubungan dengan pendidikan yang berkaitan dengan pembelajaran dikelas.

c.       Dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam pembelajaran Matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif.

d.      Dapat meningkatkan keaktifan dan rasa percaya diri peserta didik dalam proses pembelajaran.

4.        Berikut ini adalah beberapa solusi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi yaitu :

a.  Menurut Erni ( 2017)

Media power point adalah program aplikasi presentasi yang merupakan salah satu program aplikasi dibawah Microsoft Office, yang mudah dan sering digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah.

Penulis menggunakan media power point karena mempunyai beberapa kelebihan diantaranya :

1)     Penggunaannya sangat praktis, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas.

2)     Dapat menarik motivasi siswa sehingga tidak membosankan.

3)     Dapat menyajikan berbagai kombinasi gambar, warna, suara, animasi, gerak clipart, sehingga membuat siswa lebih tertarik dan termotiasi dalam belajar

4)     Media tersebut dipergunakan berulang-ulang .

b.  Menurut Uniersitas Islam Raden Fatah.

Teknik pembelajaran Make a Match adalah teknik mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep ataupun topik dalam semua pelajaran maupun tingkatan kelas.

Penulis menggunakan Teknik pembelajaran Make a Match karena mempunyai beberapa kelebihan diantaranya :

1)     Tumbuhnya suasana yang gembira didalam proses pembelajaran.

2)     Terjalinnya kerjasama antar  peserta didik.

3)     Terjalin sifat kegotong royongan.

4)     Menumbuhkan sifat percaya diri.

5)     Menghilangkan kejenuhan.

6)     Peserta didik belajar sambil bermain

 

c.  Menurut  Yuli Ariandi (2016)

Model PBL (problem based learning) adalah  model  pembelajaran  pada masalah autentik sehingga siswa dapat menyusun pengetahuan sendiri, serta menumbuhkembangkan ketrampilan yang lebih tinggi. Siswa   memperoleh   pengetahuan tersebut secara langsung melalui pengalaman sendiri.

Penulis menggunakan Model PBL (problem based learning) karena mempunyai beberapa kelebihan diantaranya :

1)        Peserta didik memiliki kemampuan dapat membangun pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar .

2)        Peserta didik akan  terbiasa  menggunakan  sumber-sumber  pengetahuan  baik  dari  wawancara, perpustakaan,  internet, dan observasi.

3)        Peserta didik didorong memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam situasi nyata

4)        Peserta didik dapat dilibatkan pada kegiatan  belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserap dengan baik.

5)        Peserta didik dilatih untuk dapat bekerja sama dengan peserta didik yang lain.

6)        Peserta didik dapat memecahkan  masalah  dari  berbagai sumber.

7)        Melalui kerja kelompok terjadi aktivitas ilmiah pada peserta didik.

 

d.  Menurut Dwi Zakiyyah (2022)

Teknik  Ice breaking, ketika sudah menerapkan ice breaking pada kegiatan pembelajaran siswa merasa senang dan termotivasi untuk belajar serta suasana belajar menjadi menyenangkan. Sehingga ice breaking dianggap sangat efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

Penulis menggunakkan teknik  Ice breaking karena mempunyai beberapa kelebihan diantaranya :

1)     Dapat digunakan saat peserta didik sudah terasa jenuh.

2)     Membuat waktu yang terasa panjang menjadi singkat.

3)     Memberikan kekompakan antara peserta didik.

4)     Menjadikan pembelajaran terasa menyenangkan.

5)     Dapat meningkatkan keaktifan peserta didik.

6)     Dapat mencairkan suasana setelah berfikir.


5.    Peran dan Tanggung Jawab Sebagai Guru

Peran dan tanggung jawab saya sebagai guru yaitu : merancang perangkat pembelajaran dengan bimbingan guru dan guru pamong, membuat media pembelajaran yang inovatif sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa, dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa sehingga siswa dapat mudah memahami materi pembelajaran.

 

6.        Tantangan Pelaksanaan Best Practices

Dalam pelaksanaan praktik baik ini tentu saja mengalami beberapa tantangan. Berikut ini tantangan penulis dalam mencapai tujuan :

a.         Guru mencoba menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yaitu Pembelajaran Berbasis Masalah.

b.         Guru harus dapat menciptakan pembelajaran yang dapat membuat peserta didik senang.

c.         Guru harus dapat membuat media pembelajaran yang inovatif dan menarik sehingga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik.

d.        Guru harus dapat membuat peserta didik lebih aktif dan percaya diri.

 

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam Praktik yaitu Dosen, Guru Pamong, Pakar, kepala sekolah, teman sejawat dan teman-teman PPG. Mereka telah memberikan kontribusi kepada saya dengan memberikan informasi penyebab masalah. Mereka juga memberikan solusi-solusi serta ide-ide yang dapat saya gunakan untuk menyelesaikan masalah dalam pembelajaran.

Dalam menghadapi tantangan menggunakan Langkah-langkah sebagai berikut :

a.         Guru menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yaitu Pembelajaran Berbasis Masalah. Hal tersebut dapat mendorong peserta didik untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam situasi nyata.

b.         Guru menggunakan media kartu dikombinasikan dengan teknik make a mtch dengan tujuan mampu meningkatkan pemahaman, keaktifan  dan tanggung jawab peserta didik.

c.         Guru menggunakan media power point karena dapat menyajikan berbagai kombinasi gambar, warna, suara, animasi, gerak clipart, sehingga membuat peserta didik lebih tertarik dan termotiasi dalam belajar.

d.        Guru menggunakan teknik Ice Breaking dengan tujuan dapat membuat peserta didik lebih aktif, percaya diri, gembira dan menyegarkan pikiran yang lelah.

 

 

 

7.        Aksi

Dalam menyusun aksi, penulis merancang perangkat pembelajaran meliputi :

a.         Guru memperhatikan elemen dan capaian pembelajaran yang akan dicapai

b.         Guru menyusun tujuan Pembelajaran yang sesuai

c.         Sarana dan Prasarana yang digunakan yaitu jaringan internet, komputer, aplikasi browser, youtube, dan smarphone.

d.        Guru menyiapkan media pembelajaran PPT yang berisi  bahan bacaan dan slide presentasi yang dibuat sendiri. (TPACK)

e.         Guru membuat Media koin bilangan.

f.          Guru menyusun RPP, Bahan Ajar, Cara pembuatan Media ajar.

g.         Guru menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning)

h.         Guru menggunakan metode pembelajaran tutorial, diskusi, tanya jawab

i.            Asesmen yang digunakan guru yaitu asesmen proses (LKPD), asesmen formatif, dan penilaian sikap.

j.           Guru menyusun soal evaluasi yang mengandung HOTS

 

Pelaksanaan praktik yang penulis laksanakan yaitu:

1. Melakukan pendahuluan

a.         Mengucap salam dan menanyakan kabar

b.         Berdoa

c.         Melakukan pesensi

d.        Mengecek kesiapan peserta didik dengan merapikan meja dan tempat duduk.

e.         Menyanyikan lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”.

f.          Menanyakan siapa pencipta lagu dari sabang sampai merauke dan menjelaskan maksud dari lagu tersebut.

g.         Guru melakukan Apersepsi dengan bertanya : Apakah kalian memelihara hewan dirumah ? Tahukah kalian ciri-ciri makhluk hidup?

h.         Guru menjelaskan bahwa pentingnya materi yang akan dipelajari tentang Perkembang biakan hewan.

i.           Mengajak peserta didik melakukan tepuk semangat

 

2. Kegiatan inti

a.    Fase 1 Orientasi peserta didik kepada masalah.

1)        Menyampaikan tujuan pembelajaran.

2)        PadawapembelajaragurmenyajikaPPberupa gambar dan diskripsinya.

3)        Guru memberikan pertanyaan :

v  Anak-anak, gambar tersebut gambar apa? (laut)

v  Besar manakah lautan dan daratan ? (laut). Luas lautan Indonesia lebih besar daripada daratan. Didalam lautan tersebut terdapat banyak sekali ikan.

v  Nah ikan apakah ini? Ikan tuna. Ikan tuna adalah ikan yang paling banyak dicari dinegara lain, seperti jepang, Amerika, Eropa. Nah dengan menjual Ikan hasil laut dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia.

v  Letak Geografis berpengaruh terhadap perekonomian negara.

v  Anak-anak bagaimanakah cara  ikan melestarikan jenisnya?

b.         Fase 2 Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar.

1)        Guru menayangkan power point berupa gambar  hewan yang hidup di sekitar kita ? 

2)        Guru bertanya bagaimanakah cara hewan-hewan tersebut berkembang biak?

3)        Gambar hewan apakah ini? Gajah.

4)        Gajah dapat membantu penduduk dalam kegiatan ekonomi. Karena gajah hewan yg besar dan kuat bisa mengangkut pohon yang besar di daerah pedalaman pulau Sumatra. Gajah juga banyak terdapat di negara Vietnam salah satu anggota ASEAN.

5)        Guru memberikan Game Make a Match tentang Perekonomian negara anggota ASEAN

 


c.         Fase 3 Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok

1)   Guru memberi petunjuk kegiatan diskusi yang akan dilakukan.

a)      Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok

b)      Guru membagikan LKPD  kepada peserta didik.           

2)  Guru membimbing peserta didik dalam diskusi mengerjakan LKPD

d.        Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

Guru mempersilahkan setiap kelompok  untuk melakukan presentasi hasil diskusi kelompok masing –masing.

e.         Fase 5 Menganalisis dan Mengevaluasi proses pemecahan masalah

1)        Guru mengevaluasi dan menyimpulkan materi.

2)        Guru memberikan penjelasan bahwa perkembang biakan hewan dibagi menjadi 3 yaitu ovipar, vivipar dan ovovivipar.

3)        Guru menjelaskan manfaat perkembangbiakan hewan.

4)        Guru memberikan penjelasan persamaan perekonomian di negara ASEAN.

5)        Guru memberikan penguatan terhadap hasil pekerjaan peserta didik.

3. Penutup

a.         Guru membagikan soal evaluasi

b.        Guru meminta hasil Evaluasi peserta didik

c.         Guru mengajak Ice Breaking.

d.        Guru melakukan refleksi dengan bertanya jawab tentang pesan/kesan belajar hari ini.

b.        Guru memberikan tugas rumah kepada peserta didik untuk mencari artikel tentang peternakan yang ada di Indonesia.

c.         Guru mengajak siswa menyanyikan lagu daerah “Padang Bulan”

d.        Guru bersama peserta didik berdoa terlebih dahulu untuk menutup pembelajaran.

e.         Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.

 

Pelaksanaan Best Practices ini terdapat pihak-pihak yang membantu dalam pelaksanaan aksi saya yaitu :

1.        Dosen dan Guru pamong yang telah membimbing dalam pembuatan praktik baik.

2.        Bapak kepala sekolah yang telah memberikan izin, saran serta support.

3.        Teman sejawat yang memberikan saran, dukungan, membantu mempersiapkan alat-alat pendukung pembelajaran dan merekam proses pembelajaran.

4.        Teman-teman PPG yang membantu menjadi admin Zoom Sit in dan ada pula yang merecord jalannya praktik melalui zoom Sit In.

 

 Pada praktik baik ini memerlukan alat, bahan dan fasilitas yang dibutuhkan diantaranya yaitu : Ruang Kelas, jaringan internet, Laptop, aplikasi browser, youtube, Media Kartu ASEAN, papan bilangan, Speaker, LCD Proyektor, Android dan Handycam. 

 

8.        Refleksi

Hasil refleksi terkait proses dan hasil pembelajaran yaitu:

a.         Peserta didik lebih termotivasi dalam pembelajaran.

b.         Peserta didik lebih aktif dan percaya diri dalam proses pembelajaran.

c.         Hasil belajar peserta didik lebih meningkat dari pada sebelumnya.

d.        Peserta didik lebih fokus dalam belajar .

e.         Peserta didik terlihat gembira dalam proses pembelajaran.

  

Apakah permasalahan yang diidentifikasi benar-benar terselesaikan ? Masalah tersebut dapat terselesaikan dengan bukti-bukti sebagai berikut :

1.         Motivasi belajar peserta didik masih rendah.

Rendahnya motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran  Matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negaif dapat terselesaikan, terbukti dari mereka lebih aktif bertanya saat pembelajaran, lebih ceria dan percaya diri, gurupun selalu memberikan motivasi belajar saat pembelajaran.

 

 

2.         Kurangnya penggunaan Media pembelajaran yang inovatif.

Penggunaan Media pembelajaran sudah terselesaikan dengan penggunaan media Kartu ASEAN. Terbukti siswa lebih mudah memahami materi dan hasil belajar lebih bagus daripada sebelumnya.

3.         Guru masih kurang dalam memanfaatkan media pembelajaran yang berbasis IT.

Pemanfaatan media pembelajaran berbasis IT sudah terselesaikan. Terbukti guru sudah membuat media pembelajaran melalui media Power Point yang mencakup materi, gambar, sound, video  dan slide yang menarik.

 

Tanggapan Kepala Sekolah/Kolega

Berikut ini tanggapan kepala sekolah/Kolega terhadap laporan Best Practices :

Dibuatnya laporan best practice ini sangat bagus untuk diimplementasikan dalam pembelajaran, bukan hanya pada saat PPG saja. Best Practice ini sangat bermanfaat untuk guru-guru yang lain dalam menghadapi permasalahan pada proses pembelajaran.

Selain itu sangat bermanfaat bagi peserta didik sehingga lebih termotifasi, ceria dan mudah memahami materi pembelajaran. Mahasiswa PPG dapat menceritakan pengalaman praktik baiknya ke teman-teman agar pengalamannya dapat bermanfaat bagi banyak orang.

 

 Faktor Pendukung dan Penghambat

Berikut ini adalah faktor Pendukung dan Penghambat dalam pelaksanaan Best practices diantaranya yaitu :

 

1.   Faktor Pendukung

Pelaksanaan praktik ini didukung oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto sebagai pemberi dana dan penelitian.

  

2.   Faktor Penghambat

Faktor penghambat dari pelaksanakaan best practice antara lain :  Pelaksanaan kegiatan di sekolah dan PPG bersamaan sehingga sulit membagi waktu. Pada waktu Zoom Sit In mengalami kendala sinyal sehingga pada waktu mengajar keluar dari Zoom. Akan tetapi hambatan tersebut dapat diatasi dengan masuk lagi melalui link Zoom yang sudah dibuat.

Hal tersebut menjadi penghambat karena pikiran dan tenaga harus terpecah dan ada yang harus diprioritaskan yaitu mengikuti proses pelaksanaan PPG. 

 

 

Berikut Link Youtube Video PPL saya :

https://youtu.be/8Q-QnzLWBL4


 


Komentar

Postingan populer dari blog ini