BEST PRACTICES Model PBL ( Problem Based Learning) Mata Pelajaran Matematika mengunakan Media Koin Bilangan.
BEST
PRACTICES
Model
PBL ( Problem Based Learning) Mata Pelajaran Matematika mengunakan Media Koin
Bilangan.
Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 1 Mojopuro, Mojopuro Kulon Rt.01 Rw.03, Mojopuro, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah Kode Pos 57661. Pelaksanaan penelitian pada hari Rabu, Rabu, 11 Januari 2023. Penulis Anis Nurinawati, LPTK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO.
1.
Tujuan
yang ingin dicapai
Tujuan yang ingin dicapai pada laporan
Best Practices ini adalah sebagai berikut : dapat meningkatkan motivasi peserta
didik dalam belajar, dapat meningkatkan kemandirian peserta didik, dapat
mendorong keaktifan peserta didik dalam belajar, dengan menggunakan media koin
bilangan dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dalam memahami materi
Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif.
2.
Latar
Belakang Masalah
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah dalam Best
Practices ini adalah kurangnya motivasi peserta didik dalam mempelajari mata
pelajaran Matematika pada materi Penjumlahan dan Pengurangan bilangan bulat
negatif.
Penyebab
dari motivasi belajar peserta didik yang rendah adalah kurangnya penggunaan metode pembelajaran yang
variatif dan penggunaan media pembelajaran. Hal tersebut dapat menyebabkan
peserta didik bosan dan jenuh karena
pembelajarannya monoton yang mengakibatkan siswa kurang antusias dan
partisipatif dalam kegiatan pembelajaran. Seperti pendapat dari S
Alfiah dkk (2021 ), penyebab
rendahnya motivasi belajar dari faktor guru dapat
disebabkan karena dalam kegiatan belajar mengajar metode guru yang digunakan
kurang kreatif. Sehingga peserta didik merasa jenuh dalam mengikuti kegaiatan
pembelajaran.
Untuk
mengatasi hal tersebut sebaiknya guru melakukan pembelajaran yang menyenangkan
dan berpusat pada peserta didik. Mengganti metode ceramah dengan model
pembelajaran berbasis proyek dan masalah. Memanfaatkan lingkungan sekitar
sebagai media dan sumber belajar yang asyik untuk peserta didik. Hal tersebut
akan membuat peserta didik lebih termotivasi, mudah memahami materi pelajaran
dan suasana belajar menyenangkan.
3.
Pentingnya
Best Practices dibagikan
Adapun praktik ini penting untuk dibagikan karena adanya
beberapa manfaat yaitu:
a.
Dapat
mengembangkan cara baru dalam proses pembelajaran yang lebih inovatif.
b.
Dapat
memberikan solusi dalam permasalahan yang berhubungan dengan pendidikan yang
berkaitan dengan pembelajaran dikelas.
c.
Dapat
meningkatkan motivasi peserta didik dalam pembelajaran Matematika pada materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif.
d.
Dapat
meningkatkan keaktifan dan rasa percaya diri peserta didik dalam proses
pembelajaran.
4.
Berikut
ini adalah beberapa solusi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi yaitu :
a. Menurut Erni ( 2017)
Media power point adalah
program aplikasi presentasi yang merupakan salah satu program aplikasi dibawah
Microsoft Office, yang mudah dan sering digunakan sebagai media pembelajaran di
sekolah.
Penulis menggunakan media power point karena mempunyai
beberapa kelebihan diantaranya :
1) Penggunaannya
sangat praktis, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas.
2) Dapat menarik
motivasi siswa sehingga tidak membosankan.
3) Dapat
menyajikan berbagai kombinasi gambar, warna, suara, animasi, gerak clipart,
sehingga membuat siswa lebih tertarik dan termotiasi dalam belajar
4) Media
tersebut dipergunakan berulang-ulang .
b.
Menurut Rosyidah
(2019)
Media Koin Bilangan adalah media pencacah
warna berbeda. Pemilihan media tersebut
disesuaikan dengan karakteristik siswa SD, sehingga akan membantu pemahaman
siswa terhadap materi.
Hal ini dirasa sangat membantu guru dan siswa
untuk memahami konsep bilangan bulat yang
bersifat abstrak.
Penulis
menggunakkan Media Koin Bilangan karena mempunyai beberapa kelebihan
diantaranya :
1)
Peserta
didik dapat belajar sambil bermain agar hatinya senang sehingga mudah memahami
materi.
2)
Peserta
didik belajar kelompok secara kelompok, sehingga menimbulkan keaktifan.
3)
Pembuatan
media pembelajaran koin positif dan koin negatif tidak memerlukan biaya yang
mahal.
4)
Dapat
melatih peserta didik dalam bersikap jujur dan disiplin dalam permainan.
c. Menurut Yuli Ariandi
(2016)
Model
PBL (problem based learning) adalah
model pembelajaran pada masalah autentik sehingga siswa dapat
menyusun pengetahuan sendiri, serta menumbuhkembangkan ketrampilan yang lebih
tinggi. Siswa memperoleh pengetahuan tersebut secara
langsung melalui pengalaman sendiri.
Penulis menggunakan Model
PBL (problem based learning) karena mempunyai
beberapa kelebihan diantaranya :
1)
Peserta
didik memiliki kemampuan dapat membangun pengetahuannya sendiri melalui
aktivitas belajar .
2)
Peserta
didik akan terbiasa menggunakan sumber-sumber
pengetahuan baik dari wawancara, perpustakaan,
internet, dan observasi.
3)
Peserta
didik didorong memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam situasi nyata
4)
Peserta
didik dapat dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya
benar-benar diserap dengan baik.
5)
Peserta
didik dilatih untuk dapat bekerja sama dengan peserta didik yang lain.
6)
Peserta
didik dapat memecahkan masalah dari berbagai sumber.
7)
Melalui
kerja kelompok terjadi aktivitas ilmiah pada peserta didik.
d. Menurut Dwi
Zakiyyah (2022)
Teknik
Ice breaking, ketika sudah menerapkan ice
breaking pada kegiatan pembelajaran siswa
merasa senang dan termotivasi untuk belajar serta suasana belajar menjadi
menyenangkan. Sehingga ice breaking dianggap sangat efektif untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa.
Penulis menggunakkan teknik Ice breaking karena mempunyai beberapa kelebihan
diantaranya :
1) Dapat
digunakan saat peserta didik sudah terasa jenuh.
2) Membuat waktu
yang terasa panjang menjadi singkat.
3) Memberikan
kekompakan antara peserta didik.
4) Menjadikan
pembelajaran terasa menyenangkan.
5) Dapat meningkatkan
keaktifan peserta didik.
6) Dapat
mencairkan suasana setelah berfikir.
5.
Peran
dan Tanggung Jawab Sebagai Guru
Peran dan tanggung jawab saya sebagai
guru yaitu : merancang perangkat pembelajaran dengan bimbingan guru dan guru
pamong, membuat media pembelajaran yang inovatif sehingga dapat meningkatkan
pemahaman siswa, dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa
sehingga siswa dapat mudah memahami materi pembelajaran.
6.
Tantangan
Pelaksanaan Best Practices
Dalam pelaksanaan praktik baik ini tentu saja mengalami
beberapa tantangan. Berikut ini tantangan penulis dalam mencapai tujuan :
a.
Guru
mencoba menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yaitu
Pembelajaran Berbasis Masalah.
b.
Guru
harus dapat menciptakan pembelajaran yang dapat membuat peserta didik senang.
c.
Guru
harus dapat membuat media pembelajaran yang inovatif dan menarik sehingga dapat
meningkatkan pemahaman peserta didik.
d.
Guru
harus dapat membuat peserta didik lebih aktif dan percaya diri.
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam
Praktik yaitu Dosen, Guru Pamong, Pakar, kepala sekolah, teman sejawat dan
teman-teman PPG. Mereka telah memberikan kontribusi kepada saya dengan
memberikan informasi penyebab masalah. Mereka juga memberikan solusi-solusi
serta ide-ide yang dapat saya gunakan untuk menyelesaikan masalah dalam
pembelajaran.
Dalam menghadapi tantangan menggunakan Langkah-langkah
sebagai berikut :
a.
Guru
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yaitu Pembelajaran
Berbasis Masalah. Hal tersebut dapat mendorong peserta didik untuk
memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam situasi nyata.
b.
Guru
menggunakan media kartu dikombinasikan dengan teknik make a mtch dengan tujuan
mampu meningkatkan pemahaman, keaktifan dan tanggung jawab peserta didik.
c.
Guru
menggunakan media power point karena dapat menyajikan berbagai kombinasi
gambar, warna, suara, animasi, gerak clipart, sehingga membuat peserta didik
lebih tertarik dan termotiasi dalam belajar.
d.
Guru
menggunakan teknik Ice Breaking dengan tujuan dapat membuat peserta didik lebih
aktif, percaya diri, gembira dan menyegarkan pikiran yang lelah.
7.
Aksi
Dalam menyusun aksi, penulis merancang
perangkat pembelajaran meliputi :
a.
Guru
memperhatikan elemen dan capaian pembelajaran yang akan dicapai
b.
Guru
menyusun tujuan Pembelajaran yang sesuai
c.
Sarana
dan Prasarana yang digunakan yaitu jaringan internet, komputer, aplikasi
browser, youtube, dan smarphone.
d.
Guru
menyiapkan media pembelajaran PPT yang berisi bahan bacaan dan slide
presentasi yang dibuat sendiri. (TPACK)
e.
Guru
membuat Media koin bilangan.
f.
Guru
menyusun RPP, Bahan Ajar, Cara pembuatan Media ajar.
g.
Guru
menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning)
h.
Guru
menggunakan metode pembelajaran tutorial, diskusi, tanya jawab
i.
Asesmen
yang digunakan guru yaitu asesmen proses (LKPD), asesmen formatif, dan
penilaian sikap.
j.
Guru
menyusun soal evaluasi yang mengandung HOTS
Pelaksanaan praktik yang penulis laksanakan yaitu:
1. Melakukan pendahuluan
a.
Mengucap
salam dan menanyakan kabar
b.
Berdoa
c.
Melakukan
pesensi
d.
Mengecek
kesiapan peserta didik dengan
merapikan meja dan tempat duduk.
e.
Menyanyikan
lagu “Indonesia
Pusaka”.
f.
Menjelaskan
makna lagu nasional.
g.
Guru
melakukan Apersepsi
h.
Guru mengingatkan kembali pembelajaran yang telah lalu dan memberikan pertanyaan
pemantik :
1)
Apakah yang dimaksud dengan bilangan asli ?
2)
Apakah
yang dimaksud bilangan cacah?
3)
Apa saja operasi bilangan tersebut?
i.
Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran dan agenda kegiatan yang akan
dilakukan selama proses pembelajaran.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
j.
Guru
mengajak peserta didik tepuk semangat.
2. Kegiatan inti
a. Fase 1 Orientasi
peserta didik kepada masalah.
1) Guru menampilkan gambar suasana musim dingin di Jepang, makanan di Kulkas dan gambar gunung Jayawijaya.
2) Guru bertanya kepada peserta didik, gambar apakah ini ?
3) Guru bertanya kepada peserta didik, menggunakan alat apakah untuk mengukur suhu di gunung Jaya wijaya?
4) Guru bertanya, berapakah selisih dari suhu pada siang hari dengan malam hari?
5) Guru menayangkan potongan video tentang permasalahan pada kapal selam.
b. Fase 2 Mengorganisasikan peserta didik
untuk belajar.
1)
Guru
menjelaskan cara menghitung operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan Media koin Bilangan.
2)
Guru
menunjuk salah satu peserta didik untuk
maju ke depan.
3)
Guru
membimbing peserta didik menggunakan media koin untuk menghitung Operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
c.
Fase
3 Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
1)
Guru memberi
petunjuk kegiatan diskusi yang
akan dilakukan.
a)
Guru
membagi peserta didik menjadi 3 kelompok kecil yaitu Kelompok Lumba-lumba, Paus
dan Hiu.
b)
Guru
membagikan LKPD kepada peserta didik.
2)
Guru membimbing peserta didik dalam diskusi mengerjakan
LKPD
d.
Fase
4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
Guru mempersilahkan
setiap kelompok untuk melakukan presentasi hasil diskusi kelompok masing –masing.
e.
Fase
5 Menganalisis dan Mengevaluasi proses pemecahan masalah
1)
Guru
bersama peserta didik mengevaluasi dan menyimpulkan materi.
2)
Guru
memberikan penguatan terhadap hasil pekerjaan peserta didik
3. Penutup
a.
Guru melakukan refleksi dengan bertanya jawab tentang pesan/kesan belajar hari
ini.
b.
Guru
membagikan soal evaluasi
c.
Guru melakukan Ice Breaking.
d.
Guru
memberikan tugas rumah kepada peserta didik untuk mencari artikel
tentang peternakan yang ada di Indonesia.
e.
Guru mengajak siswa menyanyikan lagu daerah
“Padang Bulan”
f.
Guru
bersama peserta didik berdoa terlebih dahulu untuk menutup pembelajaran.
g.
Guru
mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam
Pelaksanaan
Best Practices ini terdapat pihak-pihak yang membantu dalam pelaksanaan aksi
saya yaitu :
1.
Dosen
dan Guru pamong yang telah membimbing dalam pembuatan praktik baik.
2.
Bapak
kepala sekolah yang telah memberikan izin, saran serta support.
3.
Teman
sejawat yang memberikan saran, dukungan, membantu mempersiapkan alat-alat
pendukung pembelajaran dan merekam proses pembelajaran.
4.
Teman-teman
PPG yang membantu menjadi admin Zoom Sit in dan ada pula yang merecord jalannya
praktik melalui zoom Sit In.
Pada praktik baik ini
memerlukan alat, bahan dan fasilitas yang dibutuhkan diantaranya yaitu : Ruang
Kelas, jaringan internet, Laptop, aplikasi browser, youtube, Media Kartu Bilangan,
papan bilangan, Speaker, LCD Proyektor, Android dan Handycam.
8.
Refleksi
Hasil refleksi terkait proses
dan hasil pembelajaran yaitu:
a.
Peserta
didik lebih termotivasi dalam pembelajaran.
b.
Peserta
didik lebih aktif dan percaya diri dalam proses pembelajaran.
c.
Hasil
belajar peserta didik lebih meningkat dari pada sebelumnya.
d.
Peserta
didik lebih fokus dalam belajar .
e.
Peserta
didik terlihat gembira dalam proses pembelajaran.
Apakah permasalahan yang diidentifikasi benar-benar
terselesaikan ? Masalah tersebut dapat terselesaikan dengan bukti-bukti sebagai
berikut :
1.
Motivasi
belajar peserta didik masih rendah.
Rendahnya motivasi belajar siswa dalam mengikuti
pembelajaran Matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat negaif dapat terselesaikan, terbukti dari mereka lebih aktif bertanya
saat pembelajaran, lebih ceria dan percaya diri, gurupun selalu memberikan
motivasi belajar saat pembelajaran.
2.
Kurangnya
penggunaan Media pembelajaran yang inovatif.
Penggunaan Media pembelajaran sudah terselesaikan dengan
penggunaan media Kartu Bilangan. Terbukti siswa lebih mudah memahami materi dan
hasil belajar lebih bagus daripada sebelumnya.
3.
Guru masih kurang dalam memanfaatkan media
pembelajaran yang berbasis
IT.
Pemanfaatan media pembelajaran berbasis IT sudah
terselesaikan. Terbukti guru sudah membuat media pembelajaran melalui media
Power Point yang mencakup materi, gambar, sound, video dan slide yang
menarik.
Tanggapan Kepala Sekolah/Kolega
Berikut ini tanggapan
kepala sekolah/Kolega terhadap laporan Best Practices :
Dibuatnya laporan best practice ini sangat
bagus untuk diimplementasikan dalam pembelajaran, bukan hanya pada saat PPG
saja. Best Practice ini sangat bermanfaat untuk guru-guru yang lain dalam
menghadapi permasalahan pada proses pembelajaran.
Selain itu sangat bermanfaat bagi peserta
didik sehingga lebih termotifasi, ceria dan mudah memahami materi pembelajaran.
Mahasiswa PPG dapat menceritakan pengalaman praktik baiknya ke teman-teman agar
pengalamannya dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Berikut ini adalah faktor
Pendukung dan Penghambat dalam pelaksanaan Best practices diantaranya yaitu :
1. Faktor Pendukung
Pelaksanaan praktik ini didukung oleh Universitas
Muhammadiyah Purwokerto sebagai pemberi dana dan penelitian.
2. Faktor
Penghambat
Faktor penghambat dari pelaksanakaan best practice antara
lain : Pelaksanaan kegiatan di sekolah dan PPG bersamaan sehingga sulit
membagi waktu. Pada waktu Zoom Sit In mengalami kendala sinyal sehingga pada
waktu mengajar keluar dari Zoom. Akan tetapi hambatan tersebut dapat diatasi
dengan masuk lagi melalui link Zoom yang sudah dibuat.
Hal tersebut menjadi penghambat karena pikiran dan tenaga
harus terpecah dan ada yang harus diprioritaskan yaitu mengikuti proses
pelaksanaan PPG.
Berikut Link Youtube Video PPL saya :

Komentar
Posting Komentar